Pengawetan Makanan Secara Biologi Pdf WORK Download
Click Here >>> https://geags.com/2tv4rW
Hal inilah yang menyebabkan bahan ini dilarang di pergunakan. Karena sangat membahyakan kesehatan tubuh baik secara luar dan dalam tubuh. Karena bahan ini juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat membahayakan tubuh. Inilah pentingnya bagi kita untuk memperhatikan tentang pola makan kita. Karena untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh secara luar dan dalam adalah dengan memperhatikan asupan pada makanan.
Ilmu biologi melalui berbagai teknik pengembangannya bisa menghasilkan makananan yang banyak. Caranya ialah dengan memanfaatkan beragam jenis bakteri saat proses pembuatannya. Bakteri ini bukan jenis bakteri yang berbahaya melainkan jenis bakteri yang menguntungkan.
Pengolahan dan pengawetan bahan makanan berhubungan erat dengan pemenuhan gizi manusia yang cukup, aman, dan bergizi. Salah satunya adalah dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan pengawetan pangan yang dapat memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi.
2. Pendinginan merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara pengambilan panas dari bahan pangan tersebut. Penurunan suhu mengakibatkan reaksi biokimia dan pertumbuhan mikroba menjadi lambat. Kemudian dampaknya adalah daya simpan produk menjadi lebih panjang. Pada suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu optimum, metabolisme akan berjalan kurang sampurna bahkan berhenti sama sekali pada suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Setiap penurunan 80oC pada suhu penyimpanan, metabolisme berkurang setengahnya. Penyimpanan suhu rendah dapat memperpanjang masa hidup jaringan-jaringan dalam bahan pangan tersebut karena aktivitas respirasi menurun dan menghambat aktivitas mikroorganisme. Jika menginginkan penyimpanan yang semakin lama, maka penurunan suhu yang dibutuhkan semakin rendah. Namun hal ini tidak menjamin dapat menghambat perubahan dalam produk. Keuntungan dari proses ini adalah tidak merupakan proses sterilisasi sehingga tidak menyebabkan inaktivasi mikroba. Perlu penanganan bahan pangan secara hati-hati sebelum pendinginan dan pembekuan.
5. Pengalengan merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara dipak secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Biasanya bahan kaleng yang akan digunakan sudah melalui proses sterilisasi dengan standar khusus untuk produk pangan.
6. Penambahan bahan kimia merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam produk. Bahan kimia tersebut berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan mikroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contohnya penambahan cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, inpackage desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjang kesegaran dalam pemasaran. Nitrogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehingga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman.
7. Iradiasi merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara pemberian bahan pangan dengan radiasi pengion. Pemberian radiasi ini bertujuan untuk mengurangi mikroorganisme patogen, mencegah kerusakan, mencegah serangan serangga, mencegah perkecambahan dan memperlambat proses pematangan buah dan sayur. Beberapa keunggulan proses iradiasi bahan pangan antara lain dapat mengurangi kontaminasi makanan, meningkatkan masa simpan bahan pangan tanpa mengubah struktur kimianya dan mempercepat waktu preparasi pengawetan makanan. Sampai saat ini proses iradiasi masih merupakan teknologi yang aman, sehat dan bersih bagi bahan pangan.
8. Pengemasan produk pangan. Pengemasan produk pangan merupakan kegiatan untuk melindungi produk pangan pada tahap akhir pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plastik yang dengan drastis mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer. Saat ini mulai dikembangkan bahan kemasan plastik yang berasal dari tumbuhan seperti dari tepung singkong sehingga akan mudah terurai di alam. Penemuan teknik bahan pengemasan ini pastilah memerlukan ilmu pengetahuan lain yang juga berkaitan dengan cabang ilmu biologi. 1e1e36bf2d